Mangga Ads

Monday, June 23, 2008

Tua Oh Tua

PENUAAN

I.APA PENYEBABNYA DAN BAGAIMANA MENGATASINYA?

Makna sel-sel bagi umur manusia.

Manusia diciptakan Allah dalam sebaik-baik kejadian, namun kemudian manusia sendirilah yang menjadikannya terburuk pada keadaan yang serendah-rendahnya. Ini disebabkan manusia tidak menyedari betapa berharganya nikmat Allah yang diberikan kepadanya berupa kehidupan jasmani dan rohani yang sempurna untuk dipergunakan semaksima mungkin dalam menjelajahi alam dan lingkungan di sekitarnya dengan menggali dan menerapkan segala sesuatu yang baik dan menghindarkan yang buruk bagi kelangsungan kehidupan dirinya.

Oleh itu seseorang yang ingin menikmati hidup ini haruslah mengenali lebih dahulu dirinya agar dapat memanfaatkannya selama mungkin dan mencegah terjadinya kerosakan yang memudaratkan kehidupannya.

Secara biologi, badan manusia terdiri atas berjuta-juta sel-sel yang telah tersusun rapi dalam organ-organ dan bahagian-bahagian badan lainnya dengan berkaitan yang sangat menakjubkan.

Sekarang ini ilmu pengetahuan telah maju sehingga dapat menjelaskan pada tingkat biologi molekul tentang apa yang terjadi dalam sel-sel manusia dari sejak terjadinya akibat bertemunya sperma dengan telur hingga perkembangannya menjadi organ-organ. Pada saat itu pembelahan sel-sel berlangsung tanpa ada pembedaan (differensiasi) antara bentuk dan sifat tiap sel itu. Sel-sel yang belum terarahkan ini dinamakan “stem-cell” yang pada hakikatnya merupakan bahan dasar bagi pembentukan sel-sel di seluruh bahagian badan manusia.

Dengan perkataan lain, “stem-cell” belum diarahkan untuk menduduki posisinya yang jelas, apakah akan menjadi lapisan kulit, bahagian jantung, ginjal, rambut dan sebagainya. Suatu saat kemudian, barulah sel-sel itu diarahkan oleh suatu perintah dari dalam sel-sel itu sendiri, bersumber dari inti sel yang disebut DNA (Deoxyribo Nucleic Acid)yang memuat kod-kod genetik yang mengarahkan sel-sel untuk menduduki tempat-tempat yang sesuai dengan proporsi yang tepat bagi pembentukan embrio.

Pengawasan yang ketat oleh DNA ini dalam pembentukan sel-sel menyebabkan embrio kemudian menjadi jasad manusia yang sempurna. Ada yang mengatakan bahwa pada saat itu pula roh dimasukkan Allah ke dalam embrio untuk memulai kehidupan, yang ditandai dengan mulai berdetaknya organ pemula yang nantinya menjadi jantung. Bagaimana dan bila itu terjadi merupakan rahsia Allah yang masih diusahakan untuk dibuka oleh para ilmuwan. Jelaslah di sini bahwa peranan sel-sel dalam kehidupan manusia menentukan bagi panjang-pendeknya umur manusia.

Hakikat sel manusia. Apa yang terjadi di dalam sel-sel? Pada dasarnya sel-sel merupakan paberik-paberik kecil yang mengolah bahan makanan menjadi produk-produk kimia organik yang sangat rumit susunan kimianya dan dalam jenis dan variasi demikian banyak yang diperlukan oleh tubuh manusia. Ia dapat berupa berbagai macam komponen darah seperti eritrosit (darah merah) dan leukosit (darah putih), atau limfosit (zat imunitas), hormon, enzim, vitamin dan berbagai cairan tubuh lainnya.

Dapat pula berupa sel-sel muda atau komponen-komponennya untuk menggantikan sel-sel tua atau menggantikan bahagian-bahagian sel yang rusak. Di dalam sel terdapat pula sel mitokhrondia yang kecil dan bukan merupakan sel yang diturunkan dari sel-sel kedua orang tua, melainkan sudah terbawa oleh sel wanita sejak berkembangnya manusia.

Dari sel mitokhrondia inilah para ilmuwan dapat mengetahui bahwa asal manusia adalah dari seorang ibu di Afrika. Sel mitokhrondia mempunyai tugas khusus bagi sel yang ditumpanginya, yaitu sebagai paberik energi yang mengubah makanan menjadi suatu senyawa kimia ATP (adenosin triphosphat) yang mengandung energi untuk disebarkan ke seluruh badan manusia.

Dari huraian ini jelaslah bahwa sebagai suatu pabrik yang menghasilkan berbagai produk kimia organik yang rumit, sel-sel manusia pada hakikatnya adalah lebih canggih dari paberik kimia di manapun di dunia. Kerana itu bagi manusia, pengelolaan sel-selnya sendiri tidak seharusnya lebih rendah daripada ketika ia mengelola suatu pabrik kimia yang dibuatnya.

Apabila untuk suatu paberik diperlukan bahan baku dan bahan pembantu dalam kuantiti dan kuantiti yang tepat secara teratur, demikian pula dengan sel-sel tubuh manusia. Di sinilah terjadinya kelalaian manusia yang seringkali kurang memperhatikan apa yang diperlukan tubuhnya. Mereka menganggap tubuhnya adalah pemberian Tuhan secara percuma sehingga cukup dipelihara tanpa memperhatikan persyaratan-persyaratan yang ketat bagi tumbuhnya sel-selnya secara optimal dan berterusan. Sel-sel juga perlu dirawat.

Sebagaimana sebuah paberik yang masing-masing peralatannya memerlukan bahan baku dan bahan penolong yang cukup agar dapat berfungsi dengan sempurna, demikian pula organ-organ manusia. Kelalaian dalam pasokan bahan-bahan yang diperlukan dapat menjadikan masalah bagi organ tersebut. Organ akan rusak dan fungsinya berkurang ataupun akan berhenti sama sekali. Apabila jantung yang berhenti berdenyut, maka akan terjadilah kematian.

Bila ginjal yang gagal berfungsi, akan diperlukan pencucian darah yang mahal dan melelahkan, sedangkan tidak berfungsinya pankreas untuk menghasilkan hormon insulin menyebabkan penyakit diabetes. Kunci dari pencegahan kerosakan ini terletak pada kemampuan sel-sel untuk mengatasi kerosakan-kerosakan yang terjadi dengan melakukan sendiri perbaikan-perbaikan secara cepat dan tepat.

Kelewatan dalam perbaikan akan menyebabkan kerosakan yang lebih parah hingga akan lebih sukar merawat organ tersebut. Kerana itu tindakan cepat dari sel-sel untuk melakukan reparasi sangat diperlukan. Ini hanya terjadi bila sel-sel dalam keadaan sehat dan dipenuhi segala keperluannya.

Dengan perkataan lain, sel-sel memerlukan perawatan yang baik dan benar sehingga semua tetap dalam keadaan baik. Masalahnya sekarang adalah: bahan-bahan apakah yang diperlukan sel-sel untuk dapat berfungsi dengan baik dan apa yang dapat merosaknya ? Interaksi manusia dengan persekitaran.

Manusia dalam kehidupannya berinteraksi dengan persekitaran untuk memperoleh segala keperluan seperti makanan, air, cahaya matahari dan oksigen. Banyak hujah2 dan pendapat para ahli tentang berbagai macam jenis makanan yang sihat serta cara dan jumlah yang perlu diguna setiap.

Namun sekarang banyak penemuan-penemuan baru yang mempersoalkan berbagai pendapat tersebut sehingga semboyan itupun sudah dianggap menyesatkan, khususnya yang menyangkut susu sebagai komponen makanan yang kelima. Ternyata bagi beberapa individu ia dapat memicu reaksi alergi yang berat.

Masalah kolasterol, yang dianggap sebagai sumber dari penyakit jantung koronerpun tidak mendapatkan kesepakatan sepenuhnya dari para ahli. Semua ini berkat penelitian mendalam dari segi biologi molekuler mengenai dampak komponen-komponen berbagai jenis makanan tersebut terhadap sel-sel dan organ-organ manusia sehingga pandangan tentang makanan yang bermanfaat menjadi berubah.

Pandangan para ahlipun mulai lebih diarahkan, bukannya pada makanan yang bermanfaat saja, melainkan juga pada apa saja yang dapat mempengaruhi kelestarian sel-sel dan organ-organ. Oleh karena itu, pengaruh negatif dari lingkungan terhadap kehidupan manusia makin menjadi objek penelitian yang penting. Dengan selamanya berada di alam bebas, manusia akan terus menerus menghadapi pengaruh-pengaruh alam, baik yang terlihat maupun yang tidak.

Pengaruh-pengaruh yang menguntungkan akan membantu kesejahteraan manusia, seperti udara bersih dan segar, sinar matahari yang kurang mengandung sinar ultra-violet, temperatur dan kelembaban udara yang memberikan kenyamanan dan lain-lain.

Tetapi yang tidak menguntungkan akan mengganggu kesehatannya dengan merusak sel-sel yang seharusnya menjaga eksistensi manusia sendiri. Pengaruh-pengaruh negatif dari lingkungan dan alam yang langsung menjadikan sel-sel sebagai sasaran sangat banyak, antara lain: _____ -sinar-x dari radiasi kosmis luar angkasa, dari mineral dan gas radio aktif dari bumi serta produk dan buangan reaktor nuklir, ______-sinar ultra violet dari matahari yang tembus ke bumi karena menipisnya ozon penghalang, ______-gas dan debu buangan kendaraan bermotor dan paberik yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, ______ -kebiasaan merokok yang menghasilkan asap yang mengandung tar (pemicu kanker), racun nikotin dan abu radioaktif (isotop alami) yang dapat menetap di paru-paru dan menjadi titik pertumbuhan kanker, ______-makanan dan minuman yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan yang tampaknya tidak berbahaya tetapi mengandung berbagai alkaloid atau zat-zat beracun, serta sisa-sisa pestisida pemberantas hama yang masih menempel, ______ -bahan-bahan kimia additif pada makanan kaleng dan yang dikemas agar tahan lama, ______ -makanan basi, berjamur (aflatoksin dalam kacang tanah dan jamu-jamu berasal dari tumbuh-tumbuhan yang pengolahannya tidak bersih) atau yang berbau tengik (karena perubahan sifat lemak dan minyak yang dipergunakan akibat terlalu lama disimpan) serta pemakaian berulang-ulang dari minyak goreng yang bekas pakai (minyakjelantah),
-racun-racun yang secara langsung dikeluarkan oleh bakteri, virus, parasit, jamur dan sebagainya, ______ -obat-obatan yang sedianya dimaksudkan untuk menyembuhkan penyakit tetapi juga menimbulkan akibat samping yang merugikan. Semuanya ini merusak sel-sel manusia yang tanpa disadari, dengan makin bertambah banyaknya sel-sel dari organ-organnya yang rusak, tubuhnya mengalami kemunduran atau yang biasa disebut degenerasi.

Karena kejadiannya tidak berlangsung sekaligus, melainkan bertahap selama bertahun-tahun, manusia cenderung mengabaikan arti bahaya zat-zat tersebut. Barulah ketika ia merasakan ada kelainan pada dirnya, padahal ia merasa pola kehidupannya berjalan normal, ia menyadari kelalaian yang dilakukannya selama ini.

Namun ini sudah terlambat. Di mata timbul katarak sehingga penglihatan menjadi kabur, daya ingat berkurang sehingga menjadi pikun, pendengaran terganggu sehingga tuli, sendi-sendi tulang-tulang sakit bila digerakkan, pembengkakan prostat menyebabkan sukar kencing dan bahkan tumbuh tumor dan kanker, paru-paru menjadi hitam dilapisi tar sehingga tak berfungsi untuk pernafasan, kulit berkerut, kering, bersisik dan pecah-pecah karena tidak keluar keringat, timbul banyak bintik-bintik coklat-hitam di kulit tangan dan muka dan banyak lagi gejala-gejala penuaan lain.

Namun yang lebih parah lagi adalah akibat akhir kerusakan organ seperti timbulnya penyakit jantung koroner, diabetes, arteriosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah), hipertensi yang berakibat pada stroke dan gagal ginjal, asthma, tumor dan kanker dan sebagainya yang semuanya berakibat fatal. Degenerasi ini tidak lain adalah gejala penuaan. Ia bukan penyakit sebagai akibat serangan suatu bibit penyakit dari luar, tetapi ia adalah kemunduran fungsi organ karena tidak mampunya sel-sel menjaga eksistensinya sendiri.

Penelitian dalam bidang degenerasi telah demikian jauh sehingga dapat dijelaskan bagaimana terjadinya proses penuaan itu, apa penyebabnya dan bagaimana mencegah dan mengatasinya. Dibandingkan dengan legenda atau cerita rakyat tentang upaya mencari kehidupan abadi menduga khasiat suatu sumber air atau jenis tumbuh-tumbuhan tertentu, penelitian ilmiah dilakukan secara sistimatis mengenai segala gejala yang timbul dari penggunaan berbagai makanan, minuman, zat-zat alami maupun sintetis, pengaruh lingkungan hidup serta pola hidup sehari-hari secara runtut dan berkelanjutan.

Semua hasil penelitian yang memenuhi kriteria ilmiah dimuat di ratusan publikasi ilmiah di berbagai negara dan diikuti oleh lembaga-lembaga penelitian di universitas-universitas atau perusahaan-perusahaan pemerintah dan swasta. Berdasarkan hasil penelitian itulah teori penuaan telah dapat diajukan secara lebih mantap sehingga memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai fenomena degenerasi.

Adalah Dr. Denham Harman dari University of Nebraska Medical Center di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat yang pada tahun 1956 mengembangkan teori penuaan yang menurut kesimpulannya disebabkan oleh radikal bebas. Inti dari teori penuaan ini adalah bahwa badan manusia selamanya mengalami serangan oksidasi oleh zat-zat perusak seperti yang telah diuraikan di atas dari sinar-x hingga obat-obatan. Oksidasi ini menghasilkan gugusan molekul berciri khas yang dinamakan radikal bebas (free radicals), yaitu mengandung elektron yang tidak berpasangan.

Akibatnya, radikal bebas ini sangat reaktif karena untuk mendapatkan pasangan elektronnya supaya stabil, ia menyebar dan menyerang molekul-molekul sehat untuk diikat elektronnya. Lalu terjadilah reaksi berantai sehingga lebih banyak lagi molekul sehat yang rusak karena setiap reaksi menimbulkan lebih banyak lagi radikal bebas baru. Zat perusak yang mengoksidasi berbagai lemak, minyak dan zat-zat lain dalam badan hingga membentuk radikal bebas ini dinamai oksidan. Yang menarik adalah tidak semua oksidan berasal dari zat yang merusak.

Udara yang mengandung gas oksigen yang dibutuhkan badan manusia untuk pembangkitan energi dengan mengoksidasi (membakar) gula, lemak dan proteinpun ternyata dapat juga menimbulkan radikal bebas yang merusak tersebut.

Ini terjadi kerana dalam proses pengoksida, oksigen tidak secara selektif memilih zat-zat yang dapat menghasilkan tenaga saja tapi juga zat-zat lain yang berada di dekatnya. Jelaslah dengan serangan dari luar maupun kerana keperluan oksigen sendiri, badan manusia akan terus-menerus mengalami proses penuaan kerana serangan oksidan. Yang menjadi pertanyaan adalah, dengan serangan oksidan bertubi-tubi, bagaimana manusia dapat bertahan hidup?

Jawabannya terdapat dalam diri manusia sendiri, iaitu dalam kemampuannya mereparasi sel-sel rosak, memproduksi zat-zat penangkal dan pemangsa oksidan serta melalui konsumsi berbagai zat yang mampu menetralisir oksidan. Zat-zat yang mampu melawan oksidan ini dikenal dengan nama anti-oksidan, karena sifatnya yang anti terhadap akibat oksidan tersebut. Mereka terdapat banyak secara alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan hewan serta mineral tertentu, sedangkan sekarang telah pula dihasilkan paberik dengan memanfaatkan teknologi terkini.

No comments: